Monday, March 11, 2019

Catatan 38 - Odontektomi Part I

Odontektomi atau pencabutan gigi impaksi atau pencabutan gigi bungsu ketiga yang terpendam adalah pencabutan gigi yang tidak tumbuh ke atas melainkan terpendam dalam gusi dimana gigi tersebut tidak dabat dicabut dengan prosedur biasa dan harus dilakukan tindakan bedah minor. Dalam kasus aku, gigi bungsu harus dibuang karena dikhawatirkan akan tumbuh (walau ga mungkin umur udah tua gini) dan merusak susunan gigi yang sudah rapi. Aku bersedia melakukan prosedur ini karena ngerasa sia-sia ntar perjuangan pake behel hampir dua tahun kalau nantinya berantakan lagi.


Foto ronsen panoramic 


Dari foto ronsen panoramic di atas, 3 gigi bungsuku yang berada paling belakang tidak tumbuh sempurna dan terpendam, hanya satu gigi bungsu sebelah kiri atas yang tumbuh sempurna. 

Untuk pencabutan gigi impaksi ini, biayanya sangat mahal karena termasuk bedah minor, aku ga nanya di Rsgm Unpad berapa, tapi baca dari pengalaman teman-teman yang pernah cabut gigi impaksi di rsgm unpad, satu gigi sekitar 450.000. Kalo di rumah sakit mungkin sekitar 1.000.000 per gigi, tergantung kasusnya. aku udah diingetin dokter cantik ortho kalo punya BPJS mending pake BPJS.

Berbekal surat rujukan dari dokter cantik ortho dan foto ronsen panoramic aku mulai perjuangan menggunkan BPJS.

09 Januari 2019
Sekitar jam 9 pagi, aku menuju puskesmas yang menjadi faskes 1 bpjs. Yang antri di poli gigi ga begitu banyak sebelum aku ada 3 orang, tapi per orangnya ngabisin waktu lama saat di periksa. Jam 11 aku baru ketemu dokter gigi puskesmas dan menceritakan tujuan datang, sambil memperlihatkan surat dari dokter dan foto ronsen gigi. 

"Paling kita rujuk ke RSKGM Bandung yang di jln riau ya, surat rujukannya untuk satu gigi dulu ya" kata dokter cantik berjilbab. 
"Oh ga bisa sekaligus dok?"
"Kalo BPJS biasanya satu-satu dulu, tapi coba aja di sana mana tau bisa"

Aku menerima surat rujukan, dan saat minta cap ke bagian pendaftaran, aku cari tau jam pendaftaran di RSKGM Bandung. Ternyata pendaftaran di mulai dari jam 08.00-10.00 jadi ga mungkin aku ke sana sekarang. 

Setelah dapat cap, aku foto copy dulu surat rujukan pertama, mana tau diperluin nantinya. 

Aku browsing dan baca-baca pengalaman cabut gigi impaksi di RSKGM Bandung, aku pernah dengar juga kalo antri di sana harus dari subuh. 

10 Januari 2019
Jam 7 pagi aku berangkat dari rumah menuju RSKGM Bandung. Bangunannya bewarna ungu dan aku disambut dengan antrian nan panjang. Saat aku nanya cewek di depanku, dia bilang ini antrian buat ambil nomor antrian. 

Antrian

Antrian


Sambil antri aku merhatiin sekitar, bangunan bewarna ungu dengan halaman kecil dibagian depan. Ada beberapa spanduk tata cara daftar lewat sms untuk pasien lama. 

Himbauan untuk pendaftaran lewat sms

Alur pendaftaran lewat sms


Pergerakan antrian lumayan lama, saat giliranku, terjadilah drama. 
"Mau ke bagian apa mbak?"tanya satpam laki-laki muda. 
"Mau cabut gigi geraham bungsu yang dalam gusi pak"
"Oh maaf mbak, untuk antrian bagian odontektomi sudah habis, harus antri dari subuh mbak biar dapet nomor antrian, mbak pasang behel di sini?"
"Bukan pak, saya pasang behel di rsgm unpad"
"Kalo gitu ga bisa cabut gigi di sini mbak, ga bisa cabut sembarangan gigi yang bukan pasang behel di sini"
"Maksudnya gimana pak? Saya kan di rujuknya ke sini"aku bingung
"Harus ada surat dari dokternya mbak"
"Kalo surat saya ada pak, rujukan juga ada dari faskes pertama" aku mulai kesel
"Ya udah mbak, nanti kalo bagian loket udah buka, mbak nanya dulu aja ya ke bagian loket. Biar jelas" satpam yang lebih tua menengahi. 

Aku diam, kesel sama malu juga. Soalnya antrian di belakang udah panjang juga. Aku lalu duduk di ruang tunggu itu. Pendaftaran baru buka jam 8, masi ada setengah jam lagi. Ruang tunggunya kecil, dan pasien banyak banget sampe ada yang berdiri. 

Aku nunggu. Dan saat ada mbak-mbak di bagian loket pendaftaran, aku langsung samperin. 

"Halo mbak, maaf ganggu saya mau nanya. Saya mau cabut gigi geraham bungsu di sini, tapi saya pasang behel di rsgm lain, apa bisa?"
"Oh bisa mbak, tapi kayaknya nomor antrian untuk bagian bedah minor udah abis. Paling besok mbak" jawab mbak petugas itu ramah. 
"Duh alhamdulillah kalo bisa, tadi kata satpamnya ga bisa mbak"keluhku
"Bisa kok mbak, asal ada rujukan dan surat lainnya"
"Oke, makasih mbak"

Syukurlah. Rasa kesel hilang setelah bertemu mbak ramah di bagian pendaftaran. Di bagian pengambilan nomor antrian sudah sepi, dan satpam laki-laki muda tadi udah ga ada. Digantikan satpam cantik berkerudung. 

Aku menghampiri satpam cantik itu. 
"Halo mbak, apa benar nomor antrian untuk bagian cabut gigi geraham harus antri dari subuh?"
"Ia mbak dalam sehari bagian odon cuman nerima 25 pasien. Karena tiap pasien bisa ampe 25 menit ato lebih"jawab satpam itu ramah. "Supaya lebih mudah di sarankan daftar lewat sms buat pasien lama"

Aku mikir kalo besok dateng subuh, pasti urus pendaftaran awal bakal lama, lebih baik daftar sekarang aja biar kedatangan pagi ini gak sia-sia. 

"Kalo gitu saya mau bikin crown gigi ke bagian apa ya mbak?"Tanyaku. 

Satpam itu memilih di layar sentuh mesin antrian. 

"Mbak ambil form pendaftaran di sana trus ke bagian general affair dulu untuk pendaftaran awal sebelum ke loket. Besok kalo mau daftar ada format sms dan kodenya. Bisa tanya ke perawat di atas atau di cek lewat website kami" satpam cantik itu menunjuk kode yg ada di dinding deket mesin nomor antrian

Kata dokter cantik ortho, gigi geraham belakang yang dulu dirawat dokter cantik konservasi pecah dan bracket jadi ga bisa nempel. Aku disaranin untuk bikin crown baru, aku udah daftar dan jadi waiting list residen konservasi rsgm unpad, tapi belum dipanggil juga sampai sekarang. 

Untuk bikin crown sayangnya ga bisa pakai bpjs. Aku ambil form pendaftaran disebrang nomor antrian tepat disebelah bagian farmasi, lalu ke bagian general yang letaknya lurus aja disebelah loket pembayaran ada meja dengan dua perawat yang duduk memeriksa kondisi awal pasien. Letaknya pas banget deket lift dan di depan ruang ugd. 

Selesai diukur tensi dan ditanya ada alergi atau penyakit tertentu aku balik ke bagian loket pendaftaran. Aku nunggu sampai nomor di panggil. Saat dipanggil aku bilang mau bikin crown dan disuruh tunggu sebentar. 

Ga berapa lama aku dipanggil dan diserahkan nomor antrian baru untuk di bagian poli lantai 3 dan kartu berobat rsgm riau bewarna ungu. Di sini kalo ga salah aku bayar untuk biaya pendaftaran 5.000 ato berapa gitu. Aku lupa. 

Aku ke lantai 3 lewat lift yang letaknya di depan general tadi. Sampai lantai 3 rame banget pasien yang nunggu. Aku liat petunjuk dan bagian edontotia (untuk pembuatan crown gigi, gigi palsu dan lain-lain bisa dicek langsung di website RSKGM bandung) ada di sebelah kanan, bersebelahan dengan bagian ortho dan konservasi. 

Aku nunggu lagi, selagi nunggu aku buka website RSKGM dan di sana lengkap informasinya. Dari layanan yang diberikan, jajaran dokter, harga layanan, cara daftar sms serta kode untuk sms. 

Website RSKGM Bandung


Cara pendaftaran melalui sms


Karena aku udah punya nomor rekam medik, aku coba daftar lewat sms kebagian bedah mulut atau odon untuk besok dengan mengikuti format yang ada. Setelah sms terkirim aku medapat balasan berupa nama aku, poli yang dituju, dokter yang di pilih, serta nomor antrian. Alhamdulillah aku dapet nomor 2. Buat teman-teman yang daftar lewat sms harus pastiin dapet sms balasan ya, karena itu jadi bukti kalian sudah terdaftar di sistem.

Aku di panggil perawat dan ketemu dokter ika yang meja periksanya ada dibagian tengah. 

"Halo mbak, ada apa nih" sapa dokter ika ramah. 
"Halo dokter gini dok, saya mau bikin crown.  Yang dulu kayaknya pecah dok" aku mengeluarkan foto gigi yang dari unpad. 
"Hmm.. ini kayaknya harus di cabut mbak"
"Cabut dok? Ga bisa di pertahanin dok?"
"Sebentar.."dokter mengamati foto gigi "ini lagi di rawat?"
"Dulu pernah di rawat dok, satu slauran nya ketemu, yang satu lagi udah buntu. Trus ini cuman setengah yang di crown dok."
"Oh ia ya, yuk periksa dulu"

Aku duduk di kursi periksa, dokter meriksa dan berkomentar. 
"Ini ga apa ko mbak, masih bagus, cuman karena cuman setengah dan warnanya beda jadi keliatan ada fraktur gitu. Baik-baik aja kok ga bocor ato pecah"
"Ga aus dok?" 
"Ga ini bagus, kalo mau bikin crown utuh di sini harganya 1,5jt tapi bahannya agak kurang bagus"

Aku meringis dalam hati. Aku mau bikin crown di sini karena liat harga yang tertera di website untuk crown setengah gigi 150.000. Sepertinya aku salah tanggap (lol).

"Tapi ini juga cukup kok. Saya alusin aja ya" kata dokter. 

Setelah selesai dokter memberikan kaca, aku melihat kayak retak kecil dan bocel gitu. 

"Itu apa dok?"
"Itu fraktur yang saya sebut tadi. Karena beda warna dan cuman setengah jadi kayak ada lekukan sedikit"

Setelah periksa, aku pamit dan melakukan pembayaran di lantai satu. Bapak petugasnya ramah, setelah nota dicetak aku melakukan pembayaran ke loket bank bjb yang ada di sebelahnya. 

Beres urusan di RSKGM bandung, aku mau ke rsgm unpad untuk nanya-nanya lagi soal cabut gigi impaksi.  Di rsgm karena sudah agak siang antrian ga terlalu banyak. Aku menghampiri pendafataran khusus bpjs. 

"Halo mbak maaf, aku mau nanya soal cabut gigi geraham bungsu, kalo di sini, di cover bpjs mbak?"
"Ia mbak, asal ada surat rujukan dari rumah sakit. tapi biasanya satu-satu."
"Oh ga bisa 4 sekaligus ya mbak?"
"Bisa sekaligus tapi di rawat inap mbak, tapi untuk foto thorax dan tes darah diluar mbak. Di sini belum ada alatnya. Kalo mau full di cover bpjs bisa di rujuk lagi ke rs hasan sadikin"
"Foto thorax di luar berarti lab pramitha gitu ya mbak?"
"Di dinas kesehatan bisa mbak, kalo mau yang lebih murah"

Fuh lega deh kalo memang bisa di rsgm unpad aku lebih milih di sini. Tapi tetap aja tergantung RSKGM bandung dulu, kalo mereka bisa nanganin pasti ga akan di rujuk lagi. 

Dan yang jadi pemikiran aku foto thorax dan tes darah. Kalo di lab pramitha ato lab swasta lainnya pasti harganya ga murah. Untuglah bisa di dinas kesehatan. Harganya lebih bersahabat (lagi-lagi uang. Lol)

Setelah yakin saat di rujuk ke rsgm unpad ga akan di oper lagi, aku pamit. Besok pagi harus ke RSKGM Bandung. 

Dan malamnya, aku ga sengaja hapus sms pendaftaram di rsgm riau. Koplok sekali. Untung adek mau anter ke RSKGM bandung besok pagi. 

11 Januari 2019
Jam setengah enam aku udah berangkat ke RSKGM bandung. Rencananya ambil nomor antrian terus balik ke rumah buat pendaftaran jam 8. Saat sampe RSKGM, pagar masih di tutup dan ada kertas di atas pagar. Kita harus nyatat nama di kertas itu. Namaku ada di nomor 3. 

Menurut ibu sesama pasien yang aku tanya, harus nyatat nama dan nunggu nomor antrian di buka sekitar jam setengah tujuh. Saat aku nunggu sama adek, orang-orang mulai berdatangan buat nyatat nama di kertas itu dan nunggu nomor antrian. 

Satpam laki-laki muda kemaren muncul, ada bapak yang nanya ke satpam itu. Aku nyamperin mau nanya juga. Yang aku dengar dari percakapan mereka satpam muda ini baru kerja di RSKGM. Pantes. 

"Pak mau manya, saya udah daftar lewat sms kemaren, tapi smsnya kehapus. Harus antri lagi ya?"
"Hmm.. kayaknya harus antri lagi mbak. Ke bagian apa?"
"Bedah mulut"
"Wah kayaknya harus antri mbak supaya dapat kuotanya" kata satpam itu. 
"Ga bisa di cek di komputernya gitu? Kan saya udah daftar lewat sms"
"Beda petugasnya mbak"kata satpam itu. 

Ya udah deh. Aku antri, orang-orang makin banyak yang dateng. Rame banget di depan RSKGM ini padahal jalanan masih sepi. Menjelang jam 6, satpam muda itu nyamperin aku. 

"Mbak, seingat saya kalo udah daftar nanti namanya udah ada di atas, jadi langsung aja nanti"
"Yang bener pak? Kalo gitu saya ga perlu daftar lagi?"
"Iya mbak seingat saya gitu"'

Ya udah deh aku pulang. Nunggu loket buka jam 8 nanti, walau loket pendaftaran buka jam 8, poli dokter baru buka jam 9. Setengah sembilan aku sampe RSKGM, aku langsung ke bagian loket yang ada tulisan untuk pasien yang sudah mendaftar lewat sms. Di sana ada satpam cantik berkerudung kemaren. 

Loket pasien bpjs via sms


"Pagi mbak, maaf saya udah daftar lewat sms"
"Bisa liat smsnya?"tanya satpam itu ramah
"Kehapus mbak smsnya"
"Minta berkasnya mbak, rujukan, foto copy ktp, bpjs dan kartu berobatnya"

Aku menyerahkan berkas yang diperlukan. Kalo ga bawa fotocopy ktp dan bpjs, bisa di copy di sana tapi bayar 1.000 Aku nunggu sebentar dan ga lama di panggil. Ternyata namaku ada, yayy. 

"Ini mbak, langsung aja ya ke lt.3"

Satpam itu menyerahkan kertas print berisi informasi yang sama dengan di sms. Nama aku bener-bener udah ada di sistem. Lega deh. Aku langsung ke lt.3, saat keluar lift, aku belok kiri. Poli odontektomi ada disebelah kiri. Di sini udah penuh ama pasien yang antri. 

Jam 9 pas, pasien mulai di panggil. Aku nunggu sekitar sejam baru di panggil. Selagi nunggu, aku kepikiran bakal cabut gigi satu persatu, kepikiran bakal makan waktu lama untuk cabut 4 gigi. Namaku di panggil dan yang nerima aku dokter siti yang ramah dengan logat sunda yang khas. 

"Halo neng, kumaha?"
"Ini dokter, saya mau cabut gigi geraham bungsu" aku menyerahkan ronsen gigi. 
"Waduh ini kependam ya neng, mending dicabut sekaligus neng, ada bpjs kan?"kata dokter sambil melihat ronsen gigi. 
"Ia dokter, yang sebelah kiri udah keluar dok"
"Kalo yang kiri ini bisa di sini, tapi mendingan cabut sekaligus keempatnya, biar ga trauma. Kalo satu-satu ntar seminggu cabut, seminggu lepas jahitan, seminggu cabut gitu terus lama dan ntar jadi trauma, saya rujuk ke rsgm unpad ya"
"Iya dok!" Kataku semangat. Asik. 

Aku nunggu surat rujukan yang lagi disiapkan perawat cowok. Setelah di tanda tangani dokter, perawat itu menghampiriku.

"Teh, berlakunya mulai besok ya. Bpjs ga bisa dua rumah sakit dalam waktu bersamaan. Minta cap di bawah ya teh, di bagian pendaftaran." 
"Oke makasih ya"

Syukurlah ga pake ribet di sini. Tapi karena besok sabtu, aku ga bisa ke rsgm unpad karena jadwal periksa senin-jumat, bagian ugd yang buka setiap saat.

14 januari 2019
Aku sengaja datang pagi ke rsgm unpad, karena mikir bakal antri. Aku ambil nomor antrian yang berbeda, kalo unutuk pasien umum kartunya warna oranye, sedangkan pasien bpjs kartunya warna putih. Aku dapet nomor b21. 

Saat nomor di panggil aku kasi surat rujukan, kartu berobat rsgm unpad, dan bpjs. Setelah di proses aku di antar petugas ke bagian bedah minor. 

Gedung bagian bedah minor ada di sebrang bagian ugd. Aku baru kali ini ke gedung ini, kami masuk lewat samping dan turun satu lantai dan belok kanan dan mengikuti turunan sampai ke bagian bedah minor. Di sini ada papan petunjuk tapi tetap aja membingungkan. 

Di depan ruang tunggu bedah minor, ada sekitar 2 pasien yang antri. Aku nunggu sebentar dan di panggil dokter cewek muda, aku kurang tau dokter ini mahasiswa s1 yang koas ato mahasiswa s2 yang lagi ambil spesialis. 

Aku cerita mau cabut gigi geraham bungsu dan ngasih berkas-berkas penunjang. 

"Kalo bpjs bisanya satu-satu mbak, ini kan ada 4 gigi dan letaknya di dalam, kalo mau cabut sekaligus dirawat inap mbak. Biar ga trauma juga. Kan kalo cabut satu-satu nunggu lagi seminggu, minggu depan lepas jahitan, cabut lagi minggu berikutnya. Bakal lama"
"Ia dokter saya mau cabut sekaligus aja"
"Jadi bersedia ya? Tunggu sebentar"

Dokter muda itu menghampiri dokter yang sepertinya residen bedah minor. Mereka diskusi sebentar lalu menghampiri aku. Dokter perempuan yang satu lagi lebih tua dari dokter muda tadi. 

"Hai mbak, jadi bersedia ya dilakukan tindakan untuk 4 gigi geraham bungsunya?"
"Ia dokter, saya bersedia."
"Untuk saat ini jadwal operasi udah penuh sampe awal februari. Jadi gimana ga apa nunggu?"
"Ga apa dokter"
"Oke kalo gitu kita kasih surat untuk cek darah dan foto rotgen thorax ya"

Aku nunggu sebentar dan dikasih 2 surat rujukan untuk cek darah dan foto thorax, lalu satu surat lagi untuk kontrol berikutnya.  Aku menyerahkan berkas rekam medis ke bagian pendaftaran bpjs, lalu segera ke dinas kesehatan bandung jalan citarum, karena aku mikir masi jam 10, pasti masih bisa. 

Dulu aku pernah tes narkoba untuk keperluan lamar kerja di dinas kesehatan bandung, setau aku pendaftran sampai jam 11 siang. Sampai dinas kesehatan aku heran rame banget, aku menghampiri satpam dan bilang tujuanku. Mau cek darah dan foto thorax. 

"Untuk saat ini udah penuh bu, sekarang dibatasi pendaftaran sampai 150 orang"
"Oh, gitu pak? Kok rame ya pak ada apa gitu?"
"Rata-rata orang yang mau haji bu, mereka tes darah, rotgen, ekg dll di sini"
"Ambil nomor antrian dari jam berapa pak?"
"Dari pagi biasanya bu, soalnya rame banget. Pertama nulis nama dulu di kertas di meja, dan jam 8 baru di bagikan nomor antrian sesuai nomor yang di tulis itu."
"Siap deh pak, makasih ya"


1 comment:

  1. Hi kak..
    Mau nanya nih kak, aku juga konfisinya sama kaya kakak nih, ada gigi bungsu yg harus diangkat, mau pake bpjs juga niatnya, tapi emangnya boleh ya kak kalau kita posisinya sedang perawatan behel mau operasi gigi bungsu pakai bpjs? Ga akan di tolak gitu? Mohon pencerahannya kak hehe 😊

    ReplyDelete